Pilih Obligasi Konvensional atau Syariah? – Seperti yang kamu tahu sebagian besar masyarakat di Indonesia menganut ajaran agama Islam. Oleh sebabnya banyak produk keuangan menggunakan sistem berbasis syariat Islam untuk memenuhi kebutuhan sebagian besar masyarakat. Produk investasi obligasi atau surat utang yang beredar saat ini juga sudah banyak yang menggunakan sistem berbasis syariah.
Pada dasarnya perbedaan antara obligasi syariah dan konvensional terletak pada sistem di dalamnya. Pada produk konvensional umumnya cenderung menitikberatkan pada keuntungan, sedangkan pada produk yang menganut sistem syariah akan mengutamakan prinsip syariah dalam memaksimalkan imbal hasil yang diberikan.
Perbedaan Obligasi Konvensional dan Syariah yang Wajib Dipahami
Secara garis besar hal yang membedakan antara dua produk tersebut terletak pada sistem yang diterapkan. Menurut hukum ajaran Islam imbal hasil berupa bunga merupakan hal yang harus dihindari, sehingga muncullah berbagai produk investasi berbasis syariah. Berikut ini perbedaan tentang dua jenis investasi obligasi tersebut yang perlu kamu tahu:
-
Perbedaan dari Segi Prinsip dan Aktivitasnya
Obligasi berbasis syariah biasanya juga dikenal dengan istilah sukuk yang di dalamnya menerapkan prinsip-prinsip syariah dalam semua kegiatan bisnisnya. Sehingga semua aktivitas di dalamnya akan menyesuaikan dengan syariat Islam. Sementara untuk jenis konvensional aktivitas bisnisnya tidak terbatas oleh prinsip-prinsip tertentu, sehingga aktivitas bisnisnya lebih bebas.
-
Perbedaan dari Segi Jenis-jenisnya
Perbedaan antara surat utang konvensional dan syariah selanjutnya dilihat dari segi jenis-jenisnya. Keduanya memiliki jenis produk yang berbeda, berikut ini jenis produk surat utang dengan sistem konvensional:
- Municipal bond yaitu surat utang yang dikeluarkan oleh pemerintahan daerah.
- Corporate bond yaitu surat utang yang dikeluarkan oleh perusahaan baik swasta maupun milik pemerintah.
- Government bond yaitu surat utang yang dikeluarkan oleh pemerintah.
Sedangkan untuk jenis surat utang berbasis syariah terdiri dari 4 jenis, di antaranya adalah:
- Sukuk Ijarah yaitu sukuk yang dikeluarkan berdasarkan perjanjian penyewaan suatu aset kepada pihak lain, aset yang dimaksud di sini adalah berbentuk uang.
- Sukuk Mudharabah yaitu sukuk yang dikeluarkan berdasarkan perjanjian antara dua pihak, pihak pertama menyediakan modal dan pihak kedua menyediakan keahlian keuntungan yang didapatkan akan dibagi sesuai dengan kesepakatan bersama.
- Sukuk Musyarakah yaitu sukuk yang dikeluarkan berdasarkan jalinan kerja sama antara dua pihak yang menggabungkan modalnya untuk sebuah proyek pekerjaan.
- Sukuk Istishna yaitu sukuk yang dikeluarkan berdasarkan kesepakatan jual beli dalam hal pembiayaan sebuah proyek pekerjaan.
-
Perbedaan dari Segi Imbal Hasil
Surat utang konvensional akan memberikan imbal hasil berupa bunga yang disebut sebagai kupon kepada para investor. Imbal hasil tersebut diberikan secara periodik hingga waktu jatuh tempo berakhir. Sedangkan pada sukuk imbal hasil yang diberikan bukan berupa bunga tapi disebut dengan imbalan uang sewa dari ujrah, bagi hasil, dan fee margin. Pada sebelumnya fee margin akan menyesuaikan dengan akad yang telah disepakati oleh kedua pihak.
-
Perbedaan dari Segi Instrumennya
Perbedaan selanjutnya antara surat utang konvensional dengan sukuk yaitu terletak dari sifat instrumennya. Pada surat utang konvensional jenis investasi ini dipandang sebagai pernyataan hutang dari satu pihak, sedangkan pada sukuk investasi dipandang sebagai sertifikat atas pembelian sebuah aset yang mana pembagian hasilnya akan dilakukan sesuai dengan kesepakatan di awal.
-
Perbedaan dari Segi Biaya
Pada jenis obligasi konvensional akan diberlakukan biaya administrasi dan biaya pungutan OJK sebesar 0,05 persen dari nilai emisi. Sementara pada sukuk terdapat biaya administrasi dan biaya tambahan untuk diberikan sebagai upah kepada Dewan Syariah.
Lebih Baik Pilih Obligasi Konvensional atau Syariah?
Setelah kamu mengetahui perbedaan di antara kedua jenis surat utang tersebut, tentu kamu punya gambaran yang lebih jelas mengenai produk yang tepat untuk dirimu. Seperti yang kamu tahu sukuk diperuntukkan bagi investor yang ingin berinvestasi dalam surat utang tanpa khawatir akan riba’.
Sehingga sukuk lebih cocok digunakan oleh orang-orang yang ingin berinvestasi surat utang tanpa harus melanggar syariat Islam. Sedangkan untuk jenis obligasi konvensional diperuntukkan bagi masyarakat umum, siapa saja bisa menggunakannya sebagai alat investasi yang menguntungkan. Jadi untuk menentukan produk mana yang lebih cocok untuk dirimu, sebaiknya kamu mengenali tujuanmu melakukan investasi terlebih dulu.
Jika ingin mendapatkan imbal hasil yang cukup menjanjikan dan kamu merasa tidak dituntut untuk memilih produk berbasis syariah, mungkin obligasi konvensional bisa menjadi pilihan yang tepat. Tapi jika kamu termasuk salah satu orang yang sangat mengedepankan prinsip syariah dalam segala hal, sukuk bisa jadi pilihan yang tepat buatmu. Jadi kamu bisa memilihnya berdasarkan tujuan, kebutuhan, dan keinginan.
Investasi Obligasi dengan Mudah dan Praktis di Aplikasi digibank by DBS
Banyak orang bingung mencari tempat investasi yang aman, mudah, praktis, dan terpercaya karena banyak di luaran sana penipuan dengan kedok investasi. Kini kamu tidak perlu khawatir akan hal tersebut karena digibank by DBS memberikan semua apa yang dibutuhkan para nasabahnya, termasuk dalam hal investasi.
Aplikasi digibank by DBS tidak hanya sekedar sebagai digital banking biasa. Kini melalui aplikasi digibank by DBS kamu bisa mulai berinvestasi obligasi dengan cara yang mudah dan praktis. Berikut ini beberapa keuntungan dan kelebihan yang bisa kamu dapatkan ketika membeli surat utang di aplikasi digibank by DBS:
- Kesempatan mendapatkan cash reward hingga Rp1 juta
- Imbal hasil hingga 4,80 persen per tahun
- Pembelian surat utang mulai dari Rp1 juta
- Imbal hasil akan diterima setiap bulan
- Semua proses registrasi SID hingga pembelian dilakukan dalam 1 aplikasi
Tidak hanya itu di dalam aplikasinya juga ada banyak pilihan produk investasi lainnya yang tidak kalah menarik. Tunggu apalagi segera daftarkan diri kamu untuk mendapatkan nomor SID dan mulai beli produk obligasi yang diinginkan di aplikasi digibank by DBS.